affiliation?
punya komunitas? apapun itulah, politik, sosial, budaya, ekonomi, atau sekedar temen nongkrong aja. seberapa kuatkah label komunitas itu melekat pada diri kamu. apakah sangat erat sehingga apa yang kamu lakukan sangat sesuai dengan misi dan visi yang di usung komunitas itu atau sekedar ndompleng aja, ikut-ikutan pake nama komunitas itu biar dikira keren beken dan be'gaul?
dulu, sejuta tahun yang lalu, waktu masih sering nongkrong di ukm sastra, label sangat penting artinya. semacam identitas pada seseorang. jadi orang bakal kenal kamu bukan dari siapa dan bagaimana kamu, tapi dari kamar mana kah kamu berasal? kamar depan aka WMS(wadah musik sastra), kamar gelap bawah tangga aka EMKA(emper kampus, used to be my best place-saya dari kamar sini), kamar deket mushola aka matrapala(mahasiswa satra pecinta alam), dan lain-lain (males banget buat ngejelasin) PMK, PRMK, HW, dan wadah per prodi. tiap apapun yang kami lakukan mencerminkan komunitas kami, padahal bisa saja itu kami lakukan dengan alasan personal.
ironisnya komunitas memang membentuk diri kita. bukan kita bersama yang membentuk komunitas tersebut. komunitas warisan leluhur yang harus kita jaga paradigma, ad/art, ideologi dan sebagainya dan sebagainya itu.
jadi kalau anak lmnd ya harus ke-kiri-kirian, anak hmi/pmii ya muslim radikal-pura² kiri, dan anak kammi harus taat beragama banget-at least terlihat seperti itulah.
suatu waktu
lucu yak, sampe kehilangan jati diri karena sebuah komunitas. atau menggunakan komunitas sebagai pemakluman dari apa yang kita lakukan yang extraordinary. makanya saia salut banget sama pak pram, memang terbakar amarah sendiri karena berjalan sendiri, tapi pak pram dikenal orang karena pak pram, bukan pak pram orang lekra(tapi pak pram memang orag lekra ding, haha) atau orang PKI(?).
ngelantur saja saia ini.
jadi begini, beberapa waktu lalu ada orang iseng yang sedang meng-isengi saia. karena sedikit banyak keisengan tersebut menyinggung perasaan, harga diri, martabat, harkat, dan cara berpikir saia maka dia akhirnya minta maaf, tapi eh tapi tapi, akhir kata dia bilang : biasalah put, anak lo**pia, becanda nya aneh-aneh. lho lha kok? malah mengatas namakan komunitas untuk menjadi tameng dari perbuatan dia. apa memang anak lo**pia kayak gitu? saia kenal 3 dari mereka kok malah baik-baik saja, saia juga suka becanda tapi nggak pernah tuh nyoba nyinggung dan suka disinggung mereka. jadi yang bilang anak lo**pia begitu itu bisa dipertanggungjawabkan nggak?: x
jadi, apa sih arti komunitas itu bagi kamu? sekedar label atau memang menjadi wadah dari cita-cita kamu sebenernya? atau buat pembenaran kalau kamu sedang melakukan hal yang out of mind?
kalau saia, saia pilih color blind aja, karena saia ga sepakat dengan sedikit banyak hal dalam komunitas lama saia. meski saia ragu apa kah dengan berjalan sendiri lebih efektif daripada naek kendaraan bersama?yang jelas saya nggak mau mengatas namakan komunitas sebagai tameng dari perbuatan saya atau membiarkan komunitas menjadi kan saya kacungnya.
jadi tolong, oknum yang menyinggung saia, mikir dulu sebelum mengatasnamakan komunitas anda. stigmatisasi karena oknum. kesian kali komunitas anda.oke?
dulu, sejuta tahun yang lalu, waktu masih sering nongkrong di ukm sastra, label sangat penting artinya. semacam identitas pada seseorang. jadi orang bakal kenal kamu bukan dari siapa dan bagaimana kamu, tapi dari kamar mana kah kamu berasal? kamar depan aka WMS(wadah musik sastra), kamar gelap bawah tangga aka EMKA(emper kampus, used to be my best place-saya dari kamar sini), kamar deket mushola aka matrapala(mahasiswa satra pecinta alam), dan lain-lain (males banget buat ngejelasin) PMK, PRMK, HW, dan wadah per prodi. tiap apapun yang kami lakukan mencerminkan komunitas kami, padahal bisa saja itu kami lakukan dengan alasan personal.
ironisnya komunitas memang membentuk diri kita. bukan kita bersama yang membentuk komunitas tersebut. komunitas warisan leluhur yang harus kita jaga paradigma, ad/art, ideologi dan sebagainya dan sebagainya itu.
jadi kalau anak lmnd ya harus ke-kiri-kirian, anak hmi/pmii ya muslim radikal-pura² kiri, dan anak kammi harus taat beragama banget-at least terlihat seperti itulah.
suatu waktu
- kami pengen masuk keluar kampus ga pake sendal karena kami capek pake sendal
- kami pake sarung dan celana kolor karena kami memang suka pake itu
- dan atau penanda tidak langsung = gelang nggak jelas bergerombol di tangan kanan kiri & gelang kaki dari tali,
lucu yak, sampe kehilangan jati diri karena sebuah komunitas. atau menggunakan komunitas sebagai pemakluman dari apa yang kita lakukan yang extraordinary. makanya saia salut banget sama pak pram, memang terbakar amarah sendiri karena berjalan sendiri, tapi pak pram dikenal orang karena pak pram, bukan pak pram orang lekra(tapi pak pram memang orag lekra ding, haha) atau orang PKI(?).
ngelantur saja saia ini.
jadi begini, beberapa waktu lalu ada orang iseng yang sedang meng-isengi saia. karena sedikit banyak keisengan tersebut menyinggung perasaan, harga diri, martabat, harkat, dan cara berpikir saia maka dia akhirnya minta maaf, tapi eh tapi tapi, akhir kata dia bilang : biasalah put, anak lo**pia, becanda nya aneh-aneh. lho lha kok? malah mengatas namakan komunitas untuk menjadi tameng dari perbuatan dia. apa memang anak lo**pia kayak gitu? saia kenal 3 dari mereka kok malah baik-baik saja, saia juga suka becanda tapi nggak pernah tuh nyoba nyinggung dan suka disinggung mereka. jadi yang bilang anak lo**pia begitu itu bisa dipertanggungjawabkan nggak?: x
jadi, apa sih arti komunitas itu bagi kamu? sekedar label atau memang menjadi wadah dari cita-cita kamu sebenernya? atau buat pembenaran kalau kamu sedang melakukan hal yang out of mind?
kalau saia, saia pilih color blind aja, karena saia ga sepakat dengan sedikit banyak hal dalam komunitas lama saia. meski saia ragu apa kah dengan berjalan sendiri lebih efektif daripada naek kendaraan bersama?yang jelas saya nggak mau mengatas namakan komunitas sebagai tameng dari perbuatan saya atau membiarkan komunitas menjadi kan saya kacungnya.
jadi tolong, oknum yang menyinggung saia, mikir dulu sebelum mengatasnamakan komunitas anda. stigmatisasi karena oknum. kesian kali komunitas anda.oke?
Labels: day and night
This entry was posted
on Thursday, June 21, 2007 at 5:40 PM.
You can skip to the end and leave a response.
16 Comments:
waks....ngeselin emang! sapa tuh put?
emang lebih enak jadi manusia bebas-merdeka, jadi preman eh free man maksud na, hehehe
yoi mbak, itu oknum yg bikin image komunitasnya jadi buruk di mata saia..
heheheheh
bilang aja loenpia put hehe~..blogwalking nih gara-gara yang anget-anget seperti ini
hmmm...bukan membela sih tp mungkin ada miss komunikasi aja antara puput sama dia
Cukup mengenai itu kalo buat gw sih komunitas itu untuk saling memberikan edukasi satu sama lain, gw belajar dr yg laen dan gw juga berusaha sharing dengan komunitas selain network yang bisa kita dapatkan karena loenpia sendiri datang dari berbagai macam background pekerjaan atau pendidikan *loh kok malah promosi? :P *
apa lagi yah, itu dulu kali yah
Salam Lestari
anak loenpia ya..>?>??
saya kah..???
ya orang itu saya! kalo itu masuk di hati puput saya minta maaf.
saya becanda karena saya menganggap puput temen satu komunitas saya.
Ternyata banyak hal yang tidak nyambung di antara kita...
yaaaa gimana??? apa perlu saya meminta maaf ke sastra?? padahal tadi siang kita masih sempet chat. saya bener2 tidak mengerti
hiks hiks...
wah,, pepeng ya put
sante aja put
kalo emang butuh gelangnya ngomong aja baek2,, pasti di kasih kok
bwahahaha....
Oalah.. munev toh?
wah malu-maluin bener kamu nev..
MALU TAUK!!
lah kok kebanyakan kata ik mo bilang loenpia
ternyata ini Novy toh?!? :) seperti yang saya bilang di tret kamu, semoga betah dengan warna warni Loenpia :D
oalah..munef thoo..????
MAKAN-MAKAN
Wow...salahe si nev nyolong start ahiahiahiahia...
tenang put..sabar, miss understanding itu biasa ketika kita menjadi orang yang baru dalam suatu komunitas atau lokasi tertentu, ada yang sok akrab ada yang cuek ada yang jaim, sok kenal, sok imut, sok penggoda,tukang iseng, tukang bercanda, tukang tribal :D dll.
Tapi dibalik itu semua karena memang pada dasarnya satu sama lain belum bener-bener saling mengenal.AKu juga dulu pernah "miskom" bahkan sempat cabut 1 hari dan gabung lagi dari loenpia karena tak pikir ada orang yang ga sejalan dengan pola pikirku, tapi ternyata setelah bener2 mengenal mereka apa yang aku pikir kala itu tidak sama dengan apa yang sebener benernya terjadi dan aku malah merasa enjoy disana, sing penting jangan terlalu main perasaan dan selalu positif thingking ;)
Mmmmmm, ....
siapa put??? escopret, dendi,budi,fian,kopril,lowo,CoSE ato saya???
ooo munip to dah ngaku!!!!
bagus-lah nip, dah ngaku!!!:d
tenang aja put, temen2 gak bermaksud melecehkan, merendahkan, ato menyinggung perasaan siapapun!!!
memang kadang2 suka gitu, itu semua juga demi mempereratkan persaudaraan diantara kita semua!!!
just kidding just for laugh.. halah :d. klo dah kenal malah inginnya nginjek2 bumi:d
orangnya dah di sidang kok tadi malem sampek menangis2 darah!!! ;d jadi dia sudah jinak! gak bakalan gigit lagee :)
@ mas adi : memang miss komunikasi, atau memang saia yg lagi tanggalnya. dan saia puput, bukan novi, novi blog sebelah
@ mas pepeng : bukan :-j mas munip ituhh *lho kok makan-makan?
@ mas munip : memang saya tersinggung sama anda!!! ngerasa ngak sihhh!!!!ini tulisan setelah kita chat pertama dulu! situ kan sudah saia ketusin! masak nggak ngerasaaa!! :(( tapi sudahlah, saia memang lagi tanggalnya, maapken saia juga.
@mas achmad : gelang apaan? *penasaran
@ mas dendi: iya tuh :((
@ mas kholix : hehe, kan mukadimah dulu
@ mas toni : he eh, miss komunikasi aja kok, saia juga dah nyoba balik ke milist :(|)
@ mas dedi : knp?
@ mas h4rs : tenane mas udah di sidang? ntar sama mas munip di masukin radar semarang lho! hehe
halah. baru masuk loenpia kok udah berantem. sante, puuutttt..
btw, siapa sih yang nakal? si fian ya? sini2, biar simbok jewer :D
@ mbok V ; bukan mbok, mas fian baik kok
*makan-makan, mas fi!
Post a Comment