karena dari mata turun ke kaki



Rob lagi rob lagi

beberapa hari lalu, di milist loenpia dibahas arti rob dan gimana cara mengatasi nya. dari tanggepan serius-bikin rob jadi objek wisata dengan ditambahi ikan-ikan yang berenang di dalamnya- sampe tanggepan nggak ngasih solusi sama sekali-suruh pindah tembalang atau semarang atas*lha duite sopo mas?-[dua-duanya nggak ada yang serius kalau dipikir-pikir]. hmmm, let see what is rob actually?*secara saia korban rob tiap hari.

rob adalah limpasan air laut ke daratan yang terjadi setiap kali air laut pasang. pada dasarnya rob merupakan gejala alam, yang biasanya terjadi pada saat kondisi bulan penuh atau bulan purnama. Pada saat itu gaya gravitasi bulan terhadap Bumi sangat kuat sehingga gerak air laut ke arah pantai lebih kuat ketimbang pada hari-hari biasa. Ini terjadi di sepanjang musim, baik musim hujan maupun musim kemarau [golek'o ning pakdhe gugel].

banyak banget tinjauan dan pembahasan mengenai rob ini, dari para ahli rob*alah mana ada?* sampe walkot, yang katanya lagi mengupayakan penanggulangan. tapi nggak ada perubahan ke arah yang lebih baik dari tahun ke tahun. masih dalam kerangka wacana dan janji semata*huh*. sebenernya, rob bagi semarangers*alah* bukanlah sesuatu yang aneh lagi. tapi yang meresahkan adalah bahwa rob tiap tahun-setidaknya 25 tahun belakangan-tingkat ketinggian airnya semakin meningkat dan semakin melebar pula daerah di-ekspansi oleh rob.

dari hasil penelitian (perkiraan?) rob menjadi semain parah dikarenakan adanya global warming yang lagi nge-top itu dan atau karena penurunan tanah (land subsidence). menurut sejarah, semarang adalah kota yang terjadi karena perluasan daerah pantai. sekarang ini amblesan tanah itu dipercepat dengan pengerukan pelabuhan dan reklamasi pantai, juga karena pembebanan tanah oleh bangunan-bangunan yang ada di atasnya.

duh? berat yah? buat kami orang awam yang ga tau tentang aluvial apalagi sedimentasi. yang kami tau tiap hari buat pulang pergi kami harus melewati genangan air nan menakjubkan dengan sampah melambai-lambai.

ada yang bilang, ketika sebuah persoalan alam tidak bisa diatasi maka jalan keluarnya adalah bagaimana cara manusia itu ber-adaptasi. kami sih sudah beradaptasi. meninggikan rumah, mengepung tempat tinggal kami dari serbuan rob-yang berarti duit lagi duit lagi-. tapi yang perlu dipertanyakan dimanakah kepedulian pemerintahan yang sah? yang berkewajiban mengurusi kebutuhan kehidupan warganya? jalan menuju kos saya saja [jalan hassanusin, tanah mas, salah satu langganan rob], penuh lubang yang tingkat keparahannya tidak bisa di tolerir lagi. yang paling parah jalan depan GKJ. kadang kalau rob nya lagi semangat bisa sampe depan jalan gang purwosari-perbalan. nah, biasanya kalau mau menghindari rob yang mau ke jalan brotojoyo orang-orang memilih lewat jalan pintas masuk gang kampung, tapi terakhir saya lewat sana di tarik duit sukarela sama orang kampung yang nongkrong medeni pake tatto [bukan berarti semua yang pake tatto medeni, kalau tatto nya red rose sih *twink] alasannya buat perbaikan jalan. bukan nya su'udzon, tapi apa iya buat memperbaiki jalan bener?

ada yang bilang juga kalau rob terjadi saat pulang kerja, sore-an gitu. walah mas, koreksi! di tanah mas, nggak ada jam-jam-an. tiap kali mesin buat ngatur volume kali tanah mas mati, wes di jamin, mari melihat air di daratan[plus sampahnya sekalian].

oya, beberapa waktu ini rob di johar hampir masuk pasar. sebelumnya paling cuma sampai di jalan saja. kalau mau masuk johar lewat deket banjir kanal aja, soalnya daerah pinggir jalan-tempat orang jualan kaca/cermin- parah rob nya, orang lewat-yang masih tega- harus nyincing celananya.

rob rob....*keluh

so what should we do, Mr. SS? dia bilang rob di Semarang tidak bisa dihilangkan, karena disebabkan faktor alam. "Bisa diatasi, namun butuh dana sangat besar dan pemerintah Kota tidak mampu,". ah, tapi kok kalau korupsi selalu ada dana? buat bikin semarang pesona asia[asia bow!!!] kok bisa?ayolah, buat memperbaiki jalan hassanudin masak nggak mampu!?

apa kita akan nunggu sampai semarang tenggelam?

Labels:

« Home | Next »
| Next »
| Next »
| Next »
| Next »

2 Comments:

At 6/10/2007 03:40:00 PM, Blogger shugy said...

Semarang kan terkenal dengan Robnya,mungkin fenomena rob kian hari bukannya semakin surut, namun justru bertambah besar dibandingkan tahun2 lalu. Oleh karena itu,Inti PR buat Pemprov Jateng dan jangan tinggal diam begitu saja donk. ini kan tugas Anda... hehehe :)

 
At 6/12/2007 07:48:00 PM, Blogger Puput said...

begitulah kang, adanya..
*keluh

 

Post a Comment